menuju 2022 dengan segala ini dan itu

Seringkali kita mendengar istilah seperti ini:

"Waktu berjalan begitu cepat, ya"

atau istilah yang jarang kita dengar yaitu tempus fugit. 

2021 terasa banyak perubahannya. Mulai dari skala kecil hingga skala besar, mulai dari aspek ekonomi, kebijakan publik, ilmu pengetahuan, pendidikan, teknologi, dan masih banyak lagi. 

Apa saja yang sudah kita dapat di 2021?
Apa saja yang mengubah kita di 2021?
Apa yang akan kita lakukan di 2022?


Kaleidoskop 2021: Sejumlah Masalah yang Belum Ada Penyelesaiannya

Memang, sejak awal 2020 sudah banyak problematika yang menjadi masa kelam bagi banyak orang hingga saat ini. Kita tidak sedang melawan kuasa negara lain ataupun pihak ketiga secara langsung seperti era imperialisme dulu. Kali ini substansi yang menjadi penyebab masalahnya tidak dapat dikontrol sepenuhnya. Dampak yang diberikan pun sangat luar biasa dan rasanya tidak cukup bila kita sebut satu per satu dampak yang telah kita terima ataupun kita lihat sepanjang masa pandemi ini. 

Angka kemiskinan meningkat selama pandemi salah satunya. BPS mencatat pada maret 2021 angka kemiskinan di Indonesia sebesar 10,14 persen. Ditambah dengan rasio gini tiap provinsi yang menunjukkan ketimpangan pada kesejahteraan penduduk di tiap provinsi. Ini merupakan salah satu efek dari pandemi yang mengubah banyak hal di berbagai tataran termasuk kebijakan publik yang memengaruhi hajat hidup masyarakat. Berbagai sektor bisnis memiliki daya jual beli yang mengarah nihil. Terlebih sektor bisnis yang memerlukan interaksi dengan konsumen ataupun pihak lainnya. Pariwisata, pendidikan, manufaktur, hingga UMKM. Kemerosotan permintaan memengaruhi angka laba dan menurunnya jumlah produksi pada industri yang mengakibatkan banyak PHK massal dan pengurangan upah kerja. Akibat dari PHK ini pun juga memengaruhi daya jual beli pada berbagai bisnis.

Betul, ini sudah menjadi suatu siklus yang menyebalkan untuk banyak orang. 

Tak berhenti di situ, pendidikan yang menjadi aspek penting pembangunan bangsa yang juga menjadi perhatian pada Sustainable Development Goals (SDGs) juga dihantam oleh kondisi pandemi. Berbagai penilitian menunjukkan adanya pengaruh pandemi terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Mulai dari penurunan motivasi belajar dan hasil belajar selama pandemi. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi psikis dan juga karena ketidaksiapan adanya disrupsi pada pendidikan.  Kedua hal ini yang saya lihat menjadi penyebab utama adanya permasalahan dalam pembelajaran yang juga kurang didukung dengan equity penerapan pembelajaran selama pandemi. Tidak semua wilayah dapat menerapkan pembelajaran daring ataupun siap dengan pembelajaran daring. Efeknya, pembelajaran menjadi tidak maksimal dan tidak membantu banyak dalam proses penguatan karakter yang diharapkan dapat mempersiapkan siswa menjadi SDM unggu menuju 2045. Perlu diadakan pembenahan yang tak hanya dari tiap sekolah, namun dari kebijakan yang diambil oleh kemendikbud sebagai tombak utama penyelenggara pendidikan di Indonesia.

Kurikulum prototype? Seriuskah kemendikbud membuat prototype dalam kondisi seperti ini? 

Kita tidak hanya dapat selalu menjadi antroposentris. Ada unsur lain yang tidak kalah parahnya terdampak selama pandemi. Lingkungan yang menjadi tempat tinggal kita tetap terkena imbas, seperti biasanya. Tidak ada dampak positif pada lingkungan selama pandemi. Kebutuhan kita tetap perlu tersedia. Makanan, minuman, hingga produk kebersihan masih menggunakan minyak sawit. Tentu ini akan berdampak pada lingkungan hidup. Deforestasi tetap berjalan seiring stabil hingga meningkatnya permintaan pasokan minyak sawit. Tidak dapat kita abaikan juga bahwa satwa liar akan kehilangan habitat dan pakannya karena adanya penenbangan secara masif dan intensif. Hewan dan tumbuhan pun berada di ambang kepunahan. 

Pembatasan interaksi di luar rumah selama pandemi juga berpotensi meningkatkan pencemaran lingkungan lainnya. Semakin banyak pembelanjaan keperluan individu dan rumah tangga yang dilakukan secara daring dengan menggunakan berbagai e-commerce platform misalnya. Dengan adanya metode ini, produksi sampah plastik dapat meningkat yang berasal dari pengemasan barang yang diperjual belikan yang dapat menurunkan kualitas lingkungan dan berpotensi menurunkan jumlah populasi hewan khususnya yang ada pada habitat air. 

2022, Sudah Siapkah?

Terhitung sebentar lagi kita akan memasuki 2022 dengan sejumlah masalah besar yang mengikuti dari 2021 ini. Tak hanya yang sudah dipaparkan sebelumnya, masalah aspek lain pun ada dan tidak dapat diabaikan. 

2022 tidak hanya dijadikan sebagai 2021 sesi kedua. Resolusi untuk 2022 jelas sudah ada. Pembenahan skala mikro dan makro perlu dilakukan. Banyak ancaman yang mulai terpampang jelas untuk mereka yang tidak siap dalam menghadapi era disrupsi seperti saat ini. Salah satunya adalah kita sendiri. 

Menggantikan, atau tergantikan?

Bertahan, atau siap untuk lenyap?

Pilihan-pilihan ini sudah siap menghantam di depan muka setiap dari kita. Bila tidak ada pembenahan satupun, maka bersiaplah untuk melihat banyak potensi yang hilang, ancaman yang semakin terlihat nyata, dan opini yang tidak berkesudahan. 

2022, setiap dari kita akan dan harus bersiap menjadi penyintas.

Jakarta, 31 Desember 2021


Andi Ilham Razak




Referensi

Apriyanto, M.T. & Herlina, L. (2020). Analisis Prestasi Belajar Matematika pada Masa Pandemi Ditinjau dari Minat Belajar Siswa. Prosiding Seminar Nasional dan Diskusi Panel Pendidikan Matematika Universitas Indraprasta PGRI, Jakarta, 135-144

Dadi. (2021). Oil Palm Plantation Expansion: An Overview of Social and Ecological Impacts in Indonesia. Budapest International Research and Critics Institute-Journal. 4(3): 6550-6562

Voigt, M., Supriatna, J., Deere, N.J., Kastanya, A., Mitchell, S.L., Rosa, I.M.D., Santika, T., Siregar, R., Tasirin, J.S., Widyanto, A., Winarni, N.L., Zakaria, Z., Mumbunan, S., Davies, Z.G., Struebig, M.J. Emerging threats from deforestation and forest fragmentation in the Wallacea centre of endemism. Letter. Bristol: IOP Publishing

Yazid, M., & Ernawati, A. (2020). HASIL BELAJAR SISWA DI MI NW PANCOR KOPONG PADA MASA PANDEMI COVID-19. Prima Magistra: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 1(2), 205-209

Yunitasari, R., Hanifah, U. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Minat Belajar Siswa pada Masa COVID 19. Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan. 2(3), 232-243


Comments

Popular Posts